Balada Kami Anak Negeri
Kami ini orang di pojok beranda besi tua
tak tahu arti mercy, permadani, deretan kursi di gedung mewah tempat kalian menciptakan proyek yang katanya atas nama pembangunan
Angka-angka rupiah melangit hanya kami tahu dari buku keramat yang setiap tahun kalian perdebatkan
atau bahkan mungkin kalian rekayasa atas nama kami, lalu pundi-pundi rupiah mengalir ke kantong kalian, rumah, mobil, kamar tidur sampai ke kolong meja kerja ber-Ac
Kami ini hanya orang di pojok beranda besi tua
hidup dari segenggam peluh bertekuk tubuh di dibakar sengatan matahari
tertatih di antara hiruk pikuk deru mesin penggilas jalananan di tengah kejamnya kehidupan
merintih, meratap, mereka-reka setiap jengkal perut dan harapan tentang apa yang bisa kami dapat esok hari
bilakah kalian mungkin bisa mendengar jerit tangis anak-anak kami di malam sunyi, yang tak dapat tertidur di atas dipan beralaskan kertas koran karena perutnya yang lapar
bilakah kalian bisa melihat asap dapur kami yang hanya terkadang mengepul di kala senja menggelayut
bilakah kalian datang dan merasakan apa yang terhidang di istana kami berlasakan dasar bumi
atau lihatlah di sana ada semangkuk nasi putih beraroma garam laut pemberian tangan-tangan pederma hari ini
Kami ini hanya orang di pojok beranda besi tua
kami tak tahu apa arti dari angka-angka ajaib yang selalu kalian perdebatkan di rumah mewah atas nama kami
kalian sibuk menghitung pundi-pundi untuk diri kalian sendiri
lihatlah...lihatlah...Si Agam yang tak lagi punya jembatan menyeberang saat pergi ke sekolah di kampungnya karena telah dimakan rayap
atau lihatlah Si Dek Nong yang sepatunya sudah bolong tanpa tas jinjing di tangannya karena sawah mereka habis dibabat tikus
hari-hari mereka tapaki dengan mengukur jembatan kehidupan penuh kecemasan
Tapi lihatlah kalian dengan pogahnya setiap akhir pekan menikmati lift menyusuri pusat-pusat belanja mewah berkelas
atau bersama anak istri bercengkrama ria di dalam Chamry yang kalian beli atas nama kami
Kami ini orang di pojok beranda besi tua
hanya butuh matahari
B. Aceh, 10-10-13
Posting Komentar